Yoh 3: 17
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Topik renungan di Minggu Exaudi yang artiya: Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan, ialah “Kebahagiaan orang benar”. Siapakah yang disebut orang benar? Tidak ada lagi orang benar karena semua orang telah berbuat dosa (Rom 3:23). Jadi yang ada hanyalah orang yang dibenarkan Tuhan karena percaya kepada Tuhan Yesus (Rom 5:1). Dan ayat renungan hari ini diambil dari perikop dengan judul: “Percakapan dengan Nikodemus”. Nikodemus seorang pemimpin agama Yahudi yang datang menemui Yesus pada malam hari, tidak datang terang-terangan pada waktu siang hari. Nikodemus mengakui tidak ada seorangpun yang mengadakan tanda-tanda yang dilakukan Yesus, jika Allah tidak menyertai-Nya.
Ayat renungan hari ini memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan kasih Allah. Kasih Allah tidak mementingkan diri sendiri, karena kasih itu selalu ingin berbuat yang paling baik bagi orang yang dikasihinya. Ketika Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus ke dunia ini bukan untuk menghakimi dunia. Sebenarnya ada banyak alasan bagi Tuhan untuk menghakimi dunia, tetapi Allah tidak melakukannya. Tetapi sebaliknya, Allah mempunyai rencana yang lain, yaitu rencana keselamatan untuk menyelamatkan dunia ini.
Bagaimana Tuhan Yesus yang Anak Allah itu menyelamatkan manusia berdosa? Dikatakan di 1 Petr 2: 24a “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran”. Kita yang sudah lahir di dalam dosa seharusnya menerima hukuman maut atau kematian akibat dosa kita. Tetapi Yesus Kristus, yang Anak Allah telah memikul dosa kita, yang percaya kepada-Nya di dalam tubuh-Nya di kayu salib. Karena dosa kita telah dipikul-Nya, kita terbebas dari dosa dan Yesus yang memikul dosa kita yang harus mati karena dosa kita yang dipikulnya. Begitulah cara Yesus Kristus menyelamatkan kita orang berdosa. Karena itu percayalah kepada-Nya, supaya kita diselamatkan.
Doa Malam :
Tuhan Yesus!Terimakasih, Tuhan karena sudah menyelamatkan kami orang yang percaya kepada-Mu, dengan membayar lunas utang dosa kami melalui kematian-Mu di kayu salib. Kami puji dan agungkan nama-Mu yang kudus. Amin. (RP).
Bacaan Pagi
Ibr. 13:1-6
13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!
13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
13:3 Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri juga adalah orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan orang-orang yang diperlakukan sewenang-wenang, karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini.
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Bacaan Malam
Maz. 42:2-6
42:2 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
42:3 Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: “Di mana Allahmu?”
42:4 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana;bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur,dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
42:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
42:6 Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar.